Merdekakanlah Dirimu Sendiri Sebelum Anda Mulai Memerdekakan Orang lain

Ilmu tanpa agama adalah buta; dan Agama tanpa ilmu adalah lumpuh (Albert Eistein, 1879-1917)

Kamis, 22 November 2012

SEKOLAH KRISTEN NAUNGAN YUPENKRIS: Sejarah Keberadaannya Di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Sejarah pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terbilang amat panjang dan bermula dengan didirikannya sebuah lembaga pendidikan Kristen pada 1701 di Kupang, Timor. Beberapa tahun kemudian, lembaga yang serupa juga dibangun di Sabu, Rote, Alor, Sumba, dan Flores. Namun, baru pada awal dan pertengahan abad 19, setelah masuknya Nederlandsch Zending Genootschap (NZG) dan misionaris Jesuit ke Timor dan Flores, pendidikan NTT mulai berkembang (Mali, 2003 dalam Darmaningtyas, 2006:33; Frank 1976:31,237). Sejak berdirinya GMIT pada tanggal 30 Oktober 1947, Sinode GMIT membentuk sebuah komisi Pengurus Am Persekolahan GMIT  yang mana tugas utamanya mengatur, mengelola dan mengembangkan sekolah-sekolah kristen yang ditinggalkan oleh pemerintah Belanda akibat merdekanya Indonesia dari penjajahan Belanda. Memasuki pemerintahan Orde Baru, sekolah swasta yang bernaung dibawah yayasan pendidikan Kristen Protestan dikelola oleh Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris), sementara sekolah swasta Katolik umumnya dikelola oleh tarekat religius atau keuskupan setempat (Mali, 2003 dalam Darmaningtyas, 2006:33).

Yupenkris dibentuk pada tahun 1967 dikarenakan banyaknya sekolah dibawah naungan Sinode GMIT yang tak diperhatikan baik karena adanya gejolak politik di Indonesia saat itu maupun karena jumlah sekolah yang banyak dan kesulitan perhubungan antar daerah di NTT sehingga banyak sekolah dibawah naungan Sinode GMIT yang ditutup atau diusulkan untuk dialihtangankan kepada pemerintah/negara karena terkendala biaya/financial (Frank, 1976:237). Situs Bappeda Kota Kupang menjelaskan bahwa tokoh dibalik berdirinya Yupenkris adalah Cak Doko yang kemudian dengan adanya Yupenkris, Sekolah Dasar (SD) GMIT didirikan (Arif, 2012). Dengan terbentuknya Yupenkris, yayasan ini mulai mengambil alih penyelenggaraan sekolah-sekolah dari Pengurus Am Persekolahan GMIT pada tahun 1968 (Frank, 1976:237).
Berdasarkan Laporan Majelis Pendidikan Yupenkris GMIT 2012, hingga saat ini Yupenkris telah membentuk 13 Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) di daerah kerja Yupenkris sebagai upaya desentralisasi guna membagi peran dan tanggung jawab dalam mengatasi daerah kerja dari Yupenkris yang besar. Ketiga belas Yapenkris yang dimaksudkan adalah seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : Yapenkris dibawah naungan Yupenkris.
No.
Nama Yapenkris-GMIT
Lokasi
1
Prisqila
Kupang
2
Nehemia
Kupang
3
Sonaf Honis
Kupang
4
Meusine
Kupang
5
Tois Neno
So’e – TTS
6
Agape
So’e – TTS
7
Hiti
Kefamenanu-TTU
8
Nusa Bunga
Ende
9
Ping Doling
Alor
10
Tominuku
Alor
11
Sasando
Rote Ndao
12
Policarpus
Belu
13
Adda Hari
Sabu Raijua
Sumber : Laporan Majelis Pendidikan Yupenkris GMIT Tahun 2012

Perlu juga diingat, bahwa unit pelayanan GMIT bukan hanya Yupenkris saja namun masih ada unit pelayanan lainnya lagi yakni yang berlokasi di Kupang, Ibukota Propinsi NTT yakni Yayasan Alfa Omega (YAO), Yayasan Tanaoba Lais Manekat (TLM),  Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW), Majelis Sinode (MS) GMIT; yang berlokasi di So’e, Ibukota Kabupaten Timur Tengah Soe (TTS) yakni Yayasan Universitas So’e (proses pembentukan), Rumah Sakit Ibu dan Anak Ume Manekan; yang berlokasi di Alor yakni Yayasan Universitas Tribuana dan Prama Kasih (bergerak dalam kesehatan) (Nubantimo, 2011:1).
Informasi mengenai sekolah Kristen mula-mula di bawah naungan Yupenkris saat ini masih sangat terbatas, ataupun bila literatur itu ada maka masih sangat minim dalam hal publikasinya. Satu-satunya informasi mengenai sekolah Kristen pada awal dibentuknya Yupenkris adalah karangan Cooley Frank. Sekolah kristen yang diambil alih dari komisi Pengurus Am Persekolahan GMIT menurut Frank (1976;241) adalah seperti tampak pada tabel  berikut ini :
Tabel 2 :Tempatnya Usaha GMIT dalam Seluruh  Gambaran Pendidikan di NTT kecuali Pulau Sumba Tahun 1976
Tingkat
Jumlah
Sekolah
Prosen-
tase
Sekolah
GMIT
SD
1918
402
20.96%
SLTP
260
33
12.69%
SLTA
58
10
17.24%
Jumlah
2236
445
19.90%






Menurut Laporan Majelis Pendidikan Yupenkris GMIT dalam kurun waktu tiga (3) tahun terakhir, yaitu laporan tahun 2010, 2011 dan 2012 melaporkan perkembangan dari sekolah-sekolah kristen yang bernaung dibawah Yupenkris seperti terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3 :Tempatnya Usaha Yupenkris-GMIT dalam Seluruh  Gambaran Pendidikan di NTT kecuali Pulau Sumba Tahun 2010, 2011 dan 2012
            Tingkat
Tahun
Jumlah
Sekolah
Sekolah
Yupenkris*
Prosentase
(%)
TK
(Taman Kanak-Kanak)
2010

-

2011

152

2012**
628
178
28.34
SD
(Sekolah Dasar)
2010

278

2011

321

2012**
3199
318
9.94
SMP
(Sekolah Menengah Pertama)
2010

32

2011

33

2012**
474
33
6.96
SMA
(Sekolah Menengah Atas)
2010

13

2011

13

2012**
168
14
8.33
SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan)
2010

5

2011

5

2012**
158
5
3.16

TOTAL
2010



2011



2012**
4627
548
11.84
























*  Sumber diperoleh dari Laporan Majelis Yupenkris Tahun 2010, 2011, dan 2012
** Sumber diperoleh dari Badan Akreditasi Nasional Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dapat diakses pada link : http://www.ban-sm.or.id/provinsi/nusa-tenggara-timur/akreditasi.

Acuan Pustaka :
Darmaningtyas. 2006. Pendidikan di NTT: Potret Tantangan dan Arah Solusinya. Majalah Lembaga Penelitian Smeru No. 20: Oktober-Desember Hal: 33-36.

Arif. 2012. Cak Doko Sosok Pahlawan Nasional Asal NTT. Web: http://bappedakotakupang.info/artikel/195-cak-doko-sosok-pahlawan-nasional-asal-ntt.html (diakses pada tanggal 13 September 2012)

Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Jemaat Koinonia Pada Tanggal 4-7 Oktober 2010. Kupang

Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) 2011di Naibonat. Kupang.

Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Tanggal 24-27 September 2012. Kupang.

Nubantimo,  E, L. 2011. Tertawa Alor 24 Karat. Kupang: Majelis Sinode-Gereja Masehi Injili di Timor. 

Frank Cooley. 1976. Benih Yang Tumbuh XI. Flores: Arnoldus.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar