Sejarah pendidikan di Nusa Tenggara
Timur (NTT) terbilang amat panjang dan bermula dengan didirikannya sebuah
lembaga pendidikan Kristen pada 1701 di Kupang, Timor. Beberapa tahun kemudian,
lembaga yang serupa juga dibangun di Sabu, Rote, Alor, Sumba, dan Flores.
Namun, baru pada awal dan pertengahan abad 19, setelah masuknya Nederlandsch Zending Genootschap (NZG) dan misionaris Jesuit ke Timor dan Flores, pendidikan NTT mulai berkembang
(Mali, 2003 dalam Darmaningtyas, 2006:33; Frank 1976:31,237). Sejak berdirinya
GMIT pada tanggal 30 Oktober 1947, Sinode GMIT membentuk sebuah komisi Pengurus
Am Persekolahan GMIT yang mana tugas
utamanya mengatur, mengelola dan mengembangkan sekolah-sekolah kristen yang ditinggalkan
oleh pemerintah Belanda akibat merdekanya Indonesia dari penjajahan Belanda.
Memasuki pemerintahan Orde Baru, sekolah swasta yang bernaung dibawah yayasan
pendidikan Kristen Protestan dikelola oleh Yayasan Usaha Pendidikan Kristen
(Yupenkris), sementara sekolah swasta Katolik umumnya dikelola oleh tarekat
religius atau keuskupan setempat (Mali, 2003 dalam Darmaningtyas, 2006:33).
Yupenkris dibentuk pada tahun 1967
dikarenakan banyaknya sekolah dibawah naungan Sinode GMIT yang tak diperhatikan
baik karena adanya gejolak politik di Indonesia saat itu maupun karena jumlah
sekolah yang banyak dan kesulitan perhubungan antar daerah di NTT sehingga
banyak sekolah dibawah naungan Sinode GMIT yang ditutup atau diusulkan untuk
dialihtangankan kepada pemerintah/negara karena terkendala biaya/financial
(Frank, 1976:237). Situs Bappeda Kota Kupang menjelaskan bahwa tokoh dibalik berdirinya Yupenkris adalah Cak Doko yang
kemudian dengan adanya Yupenkris, Sekolah Dasar (SD) GMIT didirikan (Arif,
2012). Dengan terbentuknya Yupenkris, yayasan ini mulai mengambil alih
penyelenggaraan sekolah-sekolah dari Pengurus Am Persekolahan GMIT pada tahun 1968 (Frank, 1976:237).
Berdasarkan Laporan Majelis Pendidikan
Yupenkris GMIT 2012, hingga saat ini Yupenkris telah membentuk 13 Yayasan
Pendidikan Kristen (Yapenkris) di daerah kerja Yupenkris sebagai upaya
desentralisasi guna membagi peran dan tanggung jawab dalam mengatasi daerah
kerja dari Yupenkris yang besar. Ketiga belas Yapenkris yang dimaksudkan adalah
seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel
1 : Yapenkris dibawah naungan Yupenkris.
No.
|
Nama Yapenkris-GMIT
|
Lokasi
|
1
|
Prisqila
|
Kupang
|
2
|
Nehemia
|
Kupang
|
3
|
Sonaf
Honis
|
Kupang
|
4
|
Meusine
|
Kupang
|
5
|
Tois
Neno
|
So’e
– TTS
|
6
|
Agape
|
So’e
– TTS
|
7
|
Hiti
|
Kefamenanu-TTU
|
8
|
Nusa
Bunga
|
Ende
|
9
|
Ping
Doling
|
Alor
|
10
|
Tominuku
|
Alor
|
11
|
Sasando
|
Rote
Ndao
|
12
|
Policarpus
|
Belu
|
13
|
Adda
Hari
|
Sabu
Raijua
|
Sumber
: Laporan Majelis Pendidikan Yupenkris GMIT Tahun 2012
Perlu juga diingat, bahwa unit pelayanan
GMIT bukan hanya Yupenkris saja namun masih ada unit pelayanan lainnya lagi
yakni yang berlokasi di Kupang, Ibukota Propinsi NTT yakni Yayasan Alfa Omega
(YAO), Yayasan Tanaoba Lais Manekat (TLM), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW),
Majelis Sinode (MS) GMIT; yang berlokasi di So’e, Ibukota Kabupaten Timur
Tengah Soe (TTS) yakni Yayasan Universitas So’e (proses pembentukan), Rumah
Sakit Ibu dan Anak Ume Manekan; yang berlokasi di Alor yakni Yayasan
Universitas Tribuana dan Prama Kasih (bergerak dalam kesehatan) (Nubantimo,
2011:1).
Informasi mengenai sekolah Kristen
mula-mula di bawah naungan Yupenkris saat ini masih sangat terbatas, ataupun
bila literatur itu ada maka masih sangat minim dalam hal publikasinya.
Satu-satunya informasi mengenai sekolah Kristen pada awal dibentuknya Yupenkris
adalah karangan Cooley Frank. Sekolah kristen yang diambil alih dari komisi
Pengurus Am Persekolahan GMIT menurut Frank (1976;241) adalah seperti tampak
pada tabel berikut ini :
Tabel
2 :Tempatnya Usaha GMIT dalam Seluruh
Gambaran Pendidikan di NTT kecuali Pulau Sumba Tahun 1976
Tingkat
|
Jumlah
|
Sekolah
|
Prosen-
tase
|
Sekolah
|
GMIT
|
||
SD
|
1918
|
402
|
20.96%
|
SLTP
|
260
|
33
|
12.69%
|
SLTA
|
58
|
10
|
17.24%
|
Jumlah
|
2236
|
445
|
19.90%
|
Menurut Laporan Majelis Pendidikan
Yupenkris GMIT dalam kurun waktu tiga (3) tahun terakhir, yaitu laporan tahun
2010, 2011 dan 2012 melaporkan perkembangan dari sekolah-sekolah kristen yang
bernaung dibawah Yupenkris seperti terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3
:Tempatnya Usaha Yupenkris-GMIT dalam Seluruh
Gambaran Pendidikan di NTT kecuali Pulau Sumba Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tingkat
|
Tahun
|
Jumlah
Sekolah
|
Sekolah
Yupenkris*
|
Prosentase
(%)
|
TK
(Taman
Kanak-Kanak)
|
2010
|
-
|
||
2011
|
152
|
|||
2012**
|
628
|
178
|
28.34
|
|
SD
(Sekolah
Dasar)
|
2010
|
278
|
||
2011
|
321
|
|||
2012**
|
3199
|
318
|
9.94
|
|
SMP
(Sekolah
Menengah Pertama)
|
2010
|
32
|
||
2011
|
33
|
|||
2012**
|
474
|
33
|
6.96
|
|
SMA
(Sekolah
Menengah Atas)
|
2010
|
13
|
||
2011
|
13
|
|||
2012**
|
168
|
14
|
8.33
|
|
SMK
(Sekolah
Menengah Kejuruan)
|
2010
|
5
|
||
2011
|
5
|
|||
2012**
|
158
|
5
|
3.16
|
|
TOTAL
|
2010
|
|||
2011
|
||||
2012**
|
4627
|
548
|
11.84
|
* Sumber
diperoleh dari Laporan Majelis Yupenkris Tahun 2010, 2011, dan 2012
** Sumber
diperoleh dari Badan Akreditasi Nasional Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dapat
diakses pada link : http://www.ban-sm.or.id/provinsi/nusa-tenggara-timur/akreditasi.
Acuan Pustaka :
Darmaningtyas. 2006.
Pendidikan di NTT: Potret Tantangan dan
Arah Solusinya. Majalah Lembaga Penelitian Smeru No. 20: Oktober-Desember
Hal: 33-36.
Arif. 2012. Cak Doko Sosok Pahlawan Nasional Asal NTT. Web: http://bappedakotakupang.info/artikel/195-cak-doko-sosok-pahlawan-nasional-asal-ntt.html (diakses pada tanggal 13 September 2012)
Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Jemaat Koinonia Pada Tanggal 4-7 Oktober 2010. Kupang
Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) 2011di Naibonat. Kupang.
Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Tanggal 24-27 September 2012. Kupang.
Nubantimo, E, L. 2011. Tertawa Alor 24 Karat. Kupang: Majelis Sinode-Gereja Masehi Injili di Timor.
Arif. 2012. Cak Doko Sosok Pahlawan Nasional Asal NTT. Web: http://bappedakotakupang.info/artikel/195-cak-doko-sosok-pahlawan-nasional-asal-ntt.html (diakses pada tanggal 13 September 2012)
Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Jemaat Koinonia Pada Tanggal 4-7 Oktober 2010. Kupang
Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) 2011di Naibonat. Kupang.
Laporan Majelis Pendidikan Yayasan Usaha Pendidikan Kristen (Yupenkris) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Tanggal 24-27 September 2012. Kupang.
Nubantimo, E, L. 2011. Tertawa Alor 24 Karat. Kupang: Majelis Sinode-Gereja Masehi Injili di Timor.
Frank Cooley. 1976. Benih Yang Tumbuh XI. Flores: Arnoldus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar